Jumat, 20 Agustus 2010

Bulan Kini Mulai Mengkerut

Bulan, yang merupakan satelit alami bumi, ternyata mengkerut.  Hasil riset terbaru menunjukkan proses itu terlihat dari berbagai retakan pada kerak bulan. Retakan-retakan yang menyebabkan bulan menyusut itu terbentuk karena proses pendinginan selama miliaran tahun.

Alhasil, diameter benda yang tampak indah dari bumi itu berkurang sekitar 328 kaki atau 100 meter. Tentu saja perubahan ukuran itu tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Diameter bulan sendiri adalah sekitar seperempat dari bumi.

Peneliti menemukan 14 titik yang diyakini telah menyebabkan kerutan di kerak bulan, dalam bentuk seperti jurang yang curam. Hal itu dijelaskan Thomas R. Watters dari Pusat Pengamatan Bumi dan Planet-Planet dari Museum Antariksa dan Udara Smithsonian, AS. Awalnya, peneliti menemukan lereng-lereng curam itu di garis khatulistiwa bulan. Tetapi belakangan, hal itu juga ditemukan di berbagai tempat lainnya. Tebing-tebing curam itu memanjang membentuk suatu kawah kecil yang cenderung menghilang dalam kurun waktu tertentu. Ini menunjukkan lereng-lereng itu terbentuk dalam waktu yang sangat panjang.

"Temuan yang paling menakjubkan adalah bahwa kontraksi itu masih terjadi dan menunjukkan bahwa kerutan bulan terus aktif," kata Watters.

Kamis, 19 Agustus 2010

Bocah Ingusan Digarap Dua Pria Bejat

BANYUWANGI - Mengaku kesepian, jaka [nama samaran], 33, nekat menyetubuhi bunga [nama samaran], 14, warga Dusun Sumberjo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Parahnya, usai dua kali menggarap korban, jaka yang selama ini ditinggal kerja di Bali oleh istrinya, justru mengundang temannya bernama dodon [nama samaran], 27.

Tanpa pikir panjang, dodon ikut-ikutan menikmati tubuh bocah bau kencur tersebut. Praktis, korban menjadi sasaran nafsu bejat kedua pria bertetangga yang sama-sama tinggal di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu tersebut.

Sayangnya, kenikmatan yang direguk kedua lelaki itu harus dibayar pil pahit. Usai menggilir bunga, petugas Satpol PP, aparat Polsek Sempu dibantu puluhan warga menggerebek rumah mesum tersebut. Tak ingin ditangkap petugas, kedua pria tersebut berusaha melarikan diri lewat jendela. Belakangan diketahui, mereka kabur ke rumah nenek jaka, di Jambewangi.

Sementara petugas Satpol PP, Bashori Mumun, bersama Brigadir Supriyadi, yang juga warga Jambewangi, hanya bisa mengamankan bunga yang pada malam hari itu pakaiannya sudah acak-acakan. " bunga langsung kita serahkan kepada keluarganya di Dusun Sumberejo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu," terang Bashori, yang juga mantan pemain Persewangi itu.

Jaka dan dodon akhirnya harus rela digelandang ke Polsek Sempu. Keesokan harinya, kedaunya dicokok polisi dari kediamannya masing-masing.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, perbuatan asusila itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Sebab, dua hari lamanya bunga menginap di lokasi penggerebekan. Diduga kuat, sejak sebelum Ramadan, bunga pernah diajak menginap ke rumah jaka. Kondisi rumah itu memang sepi.

Parahnya, saat memasuki bulan Ramadan, jaka, ternyata merasa ketagihan dan meminta bunga kembali menginap di rumahnya. Bahkan kali ini, jaka juga mengajak dodon untuk bersama-sama menyetubuhi korban.

Lama kelamaan, bau pesta seks di rumah jaka tercium tetangga kanan-kirinya. Sehingga beberapa warga ada yang melapor ke Satpol PP, Kecamatan Sempu, Bashori Mumun. "Usai mendapat laporan warga, saya bersama Pak Pri anggota Polsek Sempu, langsung bergerak melakukan penangkapan pada malam Selasa, lalu," kata Bashori Mumun.

Korban Mengaku Tidak Dipaksa

Sementara itu, bunga kemarin sempat datang ke Mapolsek Sempu. Dia mengaku melakukan persetubuhan dengan jaka dan dodon, tanpa paksaan. Ketika ditanya berapa kali melakukan hubungan badan, bunga buru-buru diajak pulang oleh kakeknya, Adis, 75, warga Dusun Sumberjo, Desa Jambewangi, Sempu.

Namun sebelumnya, sempat terlontar dari mulut Adis, bahwa sebenarnya cucunya itu tinggal di Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. "Karena ayahnya sudah meninggal dunia, maka bunga saya ajak pulang ke rumah saya di Dusun Sumberjo. Cucu saya ini sekolah SD nggak sampai tamat," tukas Adis.

Keterangan serupa sempat disampaikan Edy Susanto, Kadus Sumberjo, yang kemarin bersama beberapa warganya ikut mengantarkan bunga ke Mapolsek Sempu. "Saya hanya mengantarkan saja Mas, selebihnya silakan tanya ke dalam saja (ruang penyidik)," saran Edy sambil berlalu pulang.

Kapolsek Sempu, AKP Toha Choiri, mengaku belum bisa memberikan keterangan banyak atas kasus tersebut. ''Sekarang masih dilakukan pemeriksaan, jadi belum bisa memberi keterangan apa-apa," elaknya.

Rabu, 18 Agustus 2010

Pencuri Mobil Tidak Tahu Muatannya Berisi Singa

Sekelompok pencuri asal Jerman baru-baru ini menggasak sebuah mobil van sirkus tanpa menyadari adanya seekor singa yang tertidur di belakang mobil van tersebut.

 Mereka meninggalkan kendaraan setelah menabrak marka jalan di bagian barat kota Wuppertal, demikian lansir BBC Jumat pekan lalu.

Setelah menemukan van curian itu dipinggir jalan, polisi kemudian menarik van ringsek itu ke sebuah depot tanpa menyadari bahwa Caesar, singa berumur 5 tahun masih ada didalamnya. Caesar ditemukan tanpa cedera ketika seorang pawang singa tiba untuk menjemputnya setelah Circus Probst melaporkan pencurian tersebut.

Saat van itu ditemukan, kawanan pencuri itu sudah kabur, kemungkinan mereka tak sadar dengan kehadiran Caesar, demikian keterangan dari jurubicara kepolisian. Juru bicara sirkus, Laurens Thoen, menuturkan kepada media Jerman bahwa sepertinya tak ada indikasi van itu berisi muatan yang 'berbahaya'.

Meski van ditemukan dalam keadaan ringsek, untungnya Caesar baik-baik saja dan ia masih dapat tampil bersama dalam rombongan sirkus yang dijadwalkan akan manggung di Krefeld beberapa waktu mendatang.

Anak Hasil Silang Macan dan Singa ditahan

Sebuah kebun binatang privat di Taiwan terancam dipidanakan setelah menyilangkan singa dan harimau untuk mendapat anak campuran.

Kebun binatang di pulau ini yang pertama kalinya menyilangkan antara seekor singa jantan dan harimau betina, namun anak dari hasil persilangan yang disebut liger ini disita oleh otoritas berwenang dan mereka berencana untuk mempidanakan pemilik kebun binatang tersebut.

Tiga ekor liger ini lahir di World Snake King Education Farm namun tak lama setelah lahir, salah satu diantaranya mati, demikian lansir Daily Telegraph.


"Kehamilan harimau betina itu sama sekali tak direncanakan dan saya sendiri tak siap untuk itu," tandas Huang Kuo-nan, pemilik kebun binatang.


"Singa dan harimau betina itu sudah ditempatkan dalam kurungan yang sama dari enam tahun silam sejak mereka masih bayi, dan tak pernah terjadi apapun diantara mereka."


Pemerintah daerah Taiwan kemudian menyita kedua bayi liger itu dan menempatkan mereka di rumah penampungan hewan liar.


"Apa lagi yang bisa saya lakukan? Saya menghormati keputusan tersebut namun saya berharap kedua bayi liger itu diasuh dengan baik," keluh Mr Kuo-nan.


Pemilik kebun binatang itu terancam denda hingga mencapai 1,000 poundsterling karena memelihara satwa liar tanpa persetujuan pihak berwenang, demikian keterangan dari Dewan Pertanian.


Menurut harian Apple Daily yang berbasis di Taipei, hanya ada sekitar 10 liger yang dapat bertahan hidup di dunia, dan sementara itu liger dewasa dapat tumbuh lebih besar daripada singa rata-rata.